BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 02 November 2011

Tangkuban Perahu

Tangkuban Perahu, WESR JAVA-BANDUNG



     














Mount Tangkuban Perahu located in Lembang, 30 km north of Bandung, the provincial capital of West Java, Indonesia. Actually, Tangkuban Perahu is an active volcano. Named by Tangkuban Perahu in Sundanese dialect, because Tangkuban Perahu shape resembles an upturned boat. There are interesting legends associated with this fascinating region.
One a time ago in west java there are Dayang Sumbi, a beautiful woman who cast away her son Sangkuriang for disobedience. Sangkuriang blessed eternal power by the god. After long time in exile, Sangkuriang decided to come back homes. Becase Sangkuriang grew up into a handsome man, so they don’t recognize each other. Unwittingly Sangkuriang fell in love with Dayang Sumbi and intend to marry.
But, eventually Dayang Sumbi recognize Sangkuriang because his birthmark on his body. To prevent the marriage with his son, Dayang Sumbi asked Sangkuriang to build a dam on the river Citarum as well as making a big boat as a condition of marriage. And both must be completed before sunrise.
Sangkuriang undertakes request by Dayang Sumbi and called Buta Hijo(a mythical ogre-green giant) to help him.  Looking at the task she gave almost done, so Dayang Sumbi asked his assistants to spread red silk fabric in the eastern city as the impression that the sun will rise. Sangkuriang cheated and kicked the dam and the unfinished boat, resulting in flooding and the creation of Tangkuban Perahu from the hull.

Selasa, 01 November 2011

Tentang Hidup

Memilih Mati Atau Memilih Hidup….


“Anda tidak dapat memilih bagaimana anda akan mati. Atau kapan. Anda hanya dapat memilih bagaimana anda akan menjalani hidup. Sekarang.” ~ Joan Baez
“You don’t get to choose how you’re going to die. Or when. You can only decide how you’re going to live. Now.”
kenyataan yang paling mendasar dalam hidup, bahwa kita memang tidak akan bisa menentukan kapan dan bagaimana kita beranjak dari dunia ini. Kapan dan bagaimana kita pergi dari dunia ini adalah sesuatu yang diluar kontrol kita sebagai manusia.
Karena itu, akan jauh lebih baik jika kita memfokuskan pikiran dan usaha kita ke hal-hal yang di dalam kontrol kita sebagai manusia. Bagaimana kita menjalani hidup kita sekarang adalah sesuatu hal dimana kita memiliki kontrol penuh.
Karena kita hanya memiliki satu hidup (setidaknya di bumi ini), mengapa tidak kita isi hidup kita dengan hal-hal yang berguna, hal-hal yang baru, menarik dan memperkaya pengalaman kita. Mengapa tidak kita coba untuk mengetahui sampai sejauh mana kita dapat melangkah. Sampai sejauh mana kita dapat belajar. Dan lain-lain….
Maka dari itu, mulailah untuk seize the day dan ini dimulai sekarang…~

Tiga Hal Penting Untuk Kebahagiaan…

“Three grand essentials to happiness in this life are something to do, something to love, and something to hope for.” ~ Joseph Addison
“Tiga hal penting untuk kebahagiaan dalam hidup ini adalah sesuatu untuk dilakukan, sesuatu/ seseorang untuk dicintai, dan sesuatu untuk diharapkan.”

Menarik juga apa yang dikatakan oleh Joseph Addison, seorang politikus dan penulis dari Inggris, yang hidup di abad ke 17 – 18. Biografi singkat beliau dapat dibaca di sini.
Setelah merenungi quote di atas, muncul pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apa kita akan benar-benar bahagia kalau kita punya ketiga hal di atas?
2. Kalau kita cuma punya maksimum dua, dari tiga hal di atas, apa kita akan tidak bahagia?
Menurut aku, jawaban dari pertanyaan 1 dan 2 di atas adalah IYA dan IYA/ TIDAK, secara berurutan. IYA, karena kalau kita punya sesuatu yang bisa kita lakukan, cintai dan harapkan, kita akan mengalami kebahagiaan dalam hidup. IYA/ TIDAK, karena mungkin kita bisa hidup bahagia kalau kita sudah punya minimal 2 hal di atas, tapi aku yakin kebahagiaan itu belum lengkap.
Kalau kebebasan untuk melakukan sesuatu diambil dari diri kita, tentu kita akan merasa tidak nyaman. Kalau kebebasan untuk mencintai sesuatu/ seseorang diambil, tentu kita juga akan merasa tidak nyaman. Demikian pula jika kebebasan untuk mengharapkan sesuatu diambil.
Ketiga hal di atas benar-benar refleksi murni dari naluri kita sebagai manusia dalam menjalani hidup ini. Kita menjalani hidup dengan beraktivitas, bekerja, melakukan rutinitas sehari-hari. Kita juga menjalani hidup dengan bersosialisasi, dari mana kita dapat menumbuhkan rasa cinta, rasa untuk memiliki, rasa untuk dimiliki. Dan ahirnya, kita menjalani hidup dengan penuh pengharapan, pengharapan kalau besok, hidup kita akan lebih baik lagi, kalau minggu depan kita akan bertemu seseorang yang bisa kita cintai, kalau bulan depan kita akan bertemu seseorang yang mencintai kita, kalau taun depan…, kalau 10 taun kemudian…kalau….kalau…kalau…dan kalau…IYA, kenyataanya, semua “kalau” atau “if” adalah sumber pengharapan dan inspirasi kita sehari-hari. Betapa suramnya hidup kita tanpa semua “kalau” di pikiran kita. Coba anda bayangkan…

Memberi Hidup Sebuah Arti…..

“The meaning of life is to give life meaning.” ~ Ken Hudgins
Kalau diartikan:

“Arti hidup adalah untuk memberi hidup sebuah arti.”
———————————————————————————
Yup…again, kata-kata yang sederhana memiliki arti yang dalam. Ada dua kata kunci dari slogan di atas; kata life dan meaning.
Sungguh, saya sering tergoda untuk menyimpulkan kalau manusia itu hidup untuk mencari sebuah arti hidup- a meaning of life, bak kita akan tahu kalau apa yang ada di depan mata kita adalah sebuah arti hidup. Hm..sulit untuk dibayangkan bukan?
Slogan di atas memberi perspektif yang berbeda. Kita lah yang wajib, secara aktif, memberi hidup kita arti. Walaupun caranya tentu berbeda bagi setiap orang, kita harus memilih sendiri bagaimana kita akan memberi arti pada hidup kita.
Kudos bagi anda yang sudah memberi arti pada hidup anda! Bagi yang belum, mulailah!

Grow Through Life!!

“Don’t go through life, grow through life.”
Kalau diartikan:
“Jangan melalui hidup begitu saja, bertumbuhlah dalam melalui hidup kita.”
———————————————————————————–
Sederhana tetapi menarik! Daya tariknya adalah dari penggunaan kata go dan kata grow. Secara verbal, kedua kata tersebut bunyinya mirip. Yah, dengan sedikit twist of tounge, kata-kata yang sederhana bisa memiliki arti yang dalam.
Intinya: Kita mesti bertumbuh dan berkembang selama kita hidup.