BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Selasa, 06 Maret 2012

''Al-Qaeda terguncang''

Al-Qaeda terguncang  karena banyaknya jumlah pemimpin yang tewas
Pendarahan yang telah bertahun-tahun diderita al-Qaeda, terutama pada jajaran pemimpin teratasnya, kelihatannya tidak akan berhenti di masa mendatang.
Sementara kerugian organisasi itu berpusat pada wilayah kesukuan di sepanjang daerah perbatasan Pakistan-Afghan, yang dipercayai sebagai tempat persembunyian para pemimpin senior al-Qaeda, organisasi itu kelihatannya menumpahkan darah pada tingkat terparah hingga mencapai rekan-rekan internasionalnya.
Berbagai laporan menyatakan bahwa al-Qaeda kehilangan lima pemimpinnya akhir-akhir ini, satu di Pakistan, tiga di Filipina, dan satu lagi di Somalia. Mungkin terlalu dini untuk menilai dampak kerugian ini terhadap organisasi ini dan cabang-cabangnya, akan tetapi sudah jelas bahwa serangan itu mengguncang al-Qaeda sehingga tidak mampu membangun kembali jajaran pemimpin atas yang habis.
Kematian terakhir yang diderita Al-Qaeda terjadi di Pakistan pada saat Badr Mansour, yaitu pemimpin al-Qaeda di Pakistan, terbunuh pada tanggal 9 Februari di dekat Miranshah, kota terbesar di Waziristan Utara, demikian menurut laporan pers.
Mansour diyakini sebagai pemimpin al-Qaeda di Pakistan setelah kematian pendahulunya, Elias Kashmiri, yang dilaporkan terbunuh di Waziristan tahun lalu. Meskipun al-Qaeda belum secara resmi mengakui kematian Kashmiri, berita akan dirinya telah mengering sempurna, memperkuat berita bahwa dia telah terbunuh.
Sosok Badr Mansour penting karena karena dia dianggap mengawasi berbagai serangan bunuh diri yang terjadi di Pakistan pada tahun-tahun belakangan ini yang menewaskan ratusan, mungkin ribuan orang. Tehreek-e-Taliban, yaitu cabang Taliban di Pakistan, mengklaim tanggung jawab atas berbagai serangan tersebut. Mansour sebelumnya dikaitkan dengan Harakat-ul-Mujahideen, Tahrik-i-Taliban Pakistan, akhirnya dengan al-Qaeda, demikian menurut BBC.


Pukulan lain terhadap al-Qaeda di Filipina
Sebelum kematian Mansour, al-Qaeda mengalami hantaman lain di Filipina pada saat Angkatan Darat Filipina melancarkan serangan terhadap suatu kamp teroris di pulau Jolo, menewaskan beberapa pemimpin yang dituduh terkait dengan al-Qaeda pada awal bulan ini.
Dari 15 orang yang dilaporkan terbunuh dalam serangan itu, dua dari mereka merupakan orang asing yang tergabung dengan Jemaah Islamiyah yang aktif di Asia Tenggara, yang terkait dengan al-Qaeda. Kedua orang tersebut adalah Zulkifli bin Hir, seorang warga Malaysia, yang juga dikenal sebagai "Marwan" dan Abdullah Ali, seorang warga Singapura, yang juga dikenal sebagai "Muawiya."
Pemimpin sebuah organisasi lain yang terkait dengan al-Qaeda juga dilaporkan terbunuh dalam serangan itu. Umbra Jumdail, salah satu pendiri kelompok Abu Sayyaf yang juga dikenal sebagai "Abu Bala," juga telah terbunuh. Kelompok itu aktif di Filipina selatan.
Pihak berwajib Indonesia dan Malaysia membongkar beberapa jaringan Jemaah Islamiyah setelah pemboman Bali pada tahun 2002, yang menewaskan lebih dari 200 orang, kebanyakan para wisatawan dari Australia. Pengadilan Indonesia menghukum beberapa pemimpin Jemaah Islamiyah atas dakwaan terorisme, dan pasukan keamanan di seluruh wilayah mengejar sel-sel kelompok tersebut, memaksa banyak anggota aktif melarikan diri. Beberapa anggota sel itu kabur ke Filipina selatan seperti diperlihatkan oleh pembunuhan para pemimpin Malaysia dan Singapura dari kelompok itu dalam penggerebekan di Jolo.
Pergerakan Al-Shabaab menderita
Al-Qaeda mengalami pukulan ketiga baru-baru ini di Somalia setelah kematian Bilal al-Berjawi, warga negara Lebanon dan Inggris yang kewarganegaraan Inggrisnya dicabut.
Al-Berjawi, juga dikenal sebagai "Abu Hafsa," terbunuh di Mogadishu Selatan. Dia pindah ke Somalia pada tahun 2006 dan bergabung dengan pergerakan "Harakat al-Shabaab al-Mujahideen" yang terkait dengan al-Qaeda. Kelompok itu mengakui kematiannya dalam pengumuman resmi.


Al-Berjawi dilaporkan sebagai orang kedua al-Qaeda di Somalia setelah terbunuhnya pemimpin Fazul Abdullah Mohammed, yang dituduh terlibat dalam pemboman kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998. Polisi Somalia membunuh Fazul Abdullah pada bulan Juni 2011. Dua pemimpin penting lagi, yaitu Saleh Ali Saleh al-Nabhan dan Adam Hashi Ayro, yang dicurigai memiliki kaitan dengan al-Qaeda, terbunuh pada tahun 2009 dan 2008.
Kematian Al-Berjawi terjadi pada saat pergerakan al-Shabaab menderita dari rangkaian hantaman yang memaksanya mundur dari ibu kota Somalia, Mogadishu, dan mundur dari hadapan Angkatan Darat Kenya di selatan dan Angkatan Darat Ethiopia di barat daya negara itu.

Pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahri, secara resmi mengumumkan bahwa al-Shabaab bergabung dengan kelompoknya dalam pesan selama 14 menit yang ditampilkan di situs-situs ekstremis.
Gerakan itu menyatakan kesetiaannya kepada al-Zawahiri pada bulan Juni 2011, setelah terbunuhnya Osama bin Laden di Pakistan pada bulan Mei 2011.
Al-Shabaab telah mengumumkan kesetiaannya kepada al-Qaeda di masa lalu, yang memicu para pemimpin senior al-Qaeda mendukung perang yang dilangsungkan al-Shabaab melawan pemerintah Somalia. Al-Qaeda menyatakan dukungannya meskipun kepemimpinan pemerintah Somalia adalah Islam. Syekh Sharif Syekh Ahmed, mantan pemimpin organisasi Pengadilan Islam, adalah presiden Pemerintah Peralihan Federal. Organisasi Pengadilan Islam menghasilkan gerakan al-Shabaab.
Akankah semua kerugian ini menghancurkan kesatuan al-Qaeda di bawah kepemimpinan al-Zawahiri?
Mungkin pada saat ini terlalu dini untuk menentukan dampak yang tepat atas kematian begitu banyak pemimpin al-Qaeda dan cabang-cabangnya, terutama pengaruhnya atas kemampuan mereka untuk melaksanakan operasi. Bagaimanapun juga, kekalahan berturut-turut ini tidak diragukan lagi semakin menempatkan al-Qaeda dalam risiko menjadi organisasi lemah yang tidak mampu memaksakan kehendaknya terhadap kejadian-kejadian di dunia.

Al-Qaeda (bahasa Arab: القاعدة‎, "pondasi" atau "dasar") adalah suatu organisasi paramiliter fundamentalis Islam Sunni yang salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi pengaruh luar terhadap kepentingan Islam. Al-Qaeda digolongkan sebagai organisasi teroris internasional oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, PBB, Britania Raya, Kanada, Australia, dan beberapa negara lain. Walaupun secara filosofis, anggotanya bersifat heterogen, sebagian besar anggota berpengaruh dari organisasi ini dianggap mengikuti mahzab Salafi.

Beberapa organisasi yang berafiliasi dengan Al-Qaeda antara lain adalah:
  • Armed Islamic Group
  • Salafist Group for Call and Combat and the Armed Islamic Group
  • Egyptian Islamic Jihad (Egypt)
  • Al-Gama’a al-Islamiyya
  • Jamaat Islamiyya
  • The Libyan Islamic Fighting Group
  • Bayt al-Imam (Jordan)
  • Lashkar-e-Taiba and Jaish-e-Muhammad (Kashmir)
  • Asbat al Ansar
  • Hezbollah (Lebanon)
  • Al-Badar
  • Harakat ul Ansar/Mujahadeen
  • Al-Hadith
  • Harakat ul Jihad
  • Jaish Mohammed - JEM
  • Jamiat Ulema-e-Islam
  • Jamiat-ul-Ulema-e-Pakistan
  • Laskar e-Toiba - LET
  • Moro Islamic Liberation Front (the Philippines)
  • Abu Sayyaf Group (Malaysia, Philippines)
  • Al-Ittihad Al Islamiya - AIAI (Somalia)
  • Islamic Movement of Uzbekistan
  • Islamic Army of Aden (Yemen)

(Alm.Osama Bin Laden)

0 komentar: