Upaya Pemko Padang menekan kemiskinan belum maksimal. Dari verifikasi data tahun 2011 yang dilaksanakan pada 2012, masih terdapat 19.845 kepala keluarga (KK) atau 101.170 jiwa rumah tangga miskin. Atau sebesar 11,98 persen dari penduduk Padang pada 2011 yang mencapai 844.316 jiwa. Jika dibandingkan data tahun 2008, terdapat 29.661 KK atau 122.000 jiwa warga miskin. Persentasenya 13,90 persen dari jumlah penduduk pada tahun itu, jauh di bawah 800.000 jiwa.
“Perlu dipikirkan lagi upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran melalui pembangunan ekonomi berbasis masyarakat serta pembinaan kreativitas serta inovasi teknologi tepat guna,” ujar Sekko Padang, Syafril Basyir, saat Seminar Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Kawasan di Padang, di Rocky Hotel, kemarin.
Pengelompokan warga miskin tersebut terdiri dari 10.273 KK, hampir miskin 11.616 KK dan rentan miskin 11.616 KK. Dibanding tahun sebelumnya, terdapat rumah tangga sasaran (RTS) sebanyak 33.505 KK atau 170.813 jiwa.
Program pembangunan yang bertujuan untuk mengurangi masyarakat miskin dalam implementasi di lapangan, belum berjalan sesuai potensi, kebutuhan dan minat rumah tangga miskin yang dituju program. “Program penanggulangan kemiskinan di Kota Padang secara eskplisit belum tertuang dalam skala prioritas pembangunan Kota Padang,” ungkapnya.
Secara nasional terdapat 30,3 juta jiwa penduduk miskin di Indonesia, atau sebesar 12,49 persen dari jumlah penduduk. Namun setiap tahun angka kemiskinan ini berkurang, walau masih banyak daerah di Indonesia yang menjadi kantong kemiskinan, termasuk Sumbar.
Prioritas pembangunan tersebut harus diwujudkan dalam program penanggulangan kemiskinan (Pronangkis) yang dilaksanakan oleh 14 satuan kerja perangkat daerah. Penanggulangan kemiskinan berbasis kawasan di Kota Padang melalui pendekatan spesifik lokalistik di kawasan perkotaan, pertanian dan pesisir harus digenjot lagi.
Pengamat Ekonomi, Sri Maryanti menegaskan jika dilihat dari jumlah penduduk miskinnya, maka kemiskinan di Kota Padang telah menjadi isu yang menyita perhatian. Berdasar data program perlindungan sosial (PPLS) pada 2012 terdapat sebanyak 33.505 rumah tangga miskin.
Sementara menurut data BPS, mencapai 38.120 RTM atau sebesar 22,19 persen. Di mana konsentrasi RTM terbesar terdapat di tiga kecamatan yakni Kototangah, Lubukbegalung dan Kuranji. “Dari data BPS tersebut, artinya ada sekitar 49 persen dari jumlah RTM di Kota Padang. Untuk itu perlu diupayakan strategi penanggulangan kemiskinan berbasis kawasan dengan memperhatikan kondisi dan potensi baik secara sosial budaya maupun seara ekonomi,” sebut Dosen Unand tersebut.
Pengamat sosial, Arlius mengungkapkan, salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan yakni memberdayakan wilayah pesisir melalui optimalisasi sumberdaya pesisir. “Jadi sekarang tergantung dari bagaimana pemerintah bisa menyikapinya secara arif dan bijaksana,” ungkap staf pengajar PSP2K Pascasarjana Bung Hatta tersebut.
Pengamat pertanian Melinda Noer menjelaskan, maksimalisasi potensi pertanian juga diyakini mampu mendorong peningkatan kesejahteraan perekonomian masyakarat.
“Sekarang tugas dari pemerintah harus memberikan penyuluhan kepada masyarakat, terutama para petani dalam menggali potensi dan memberdayakan lahan yang mereka miliki untuk peningkatan kesejahteraan hidup,” sebut dosen Fakultas Pertanian Unand tersebut
sumber : http://padangekspres.co.id
Kamis, 28 November 2013
Penurunan Kemiskinan Lamban
Diposting oleh bloggerku di 05.31
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar